Konser 60 Tahun Tiga Dara sukses digelar di Graha Bakti Budaya TIM, Jakarta Pusat, Kamis (11/8). 800 lembar tiket terjual habis dalam periode sepekan sebelum konser membuktikan animo masyarakat yang terbilang tinggi. Lebih dari itu, ini adalah suguhan musik bersejarah. Titiek Puspa pun didaulat sebagai pembuka konser. Dia membawakan lagu Tiga Dara.
Titiek yang pernah melalui masa popularitas film Tiga Dara di tahun 1950-an juga didaulat membintangi film Ini Kisah Tiga Dara arahan sutradara Nia Dinata. Film itu dibuat berdasar inspirasi Tiga Dara versi Usmar Ismail. Bagi mereka yang mengikuti perkembangan musik pop Indonesia, nama-nama penyanyi dalam konser ini tentu tidak asing lagi.
Di awal konser, tampak kelompok Orkes Gadgadsvara berada di baliknya memainkan musik. Seiring alunan musik, suara penyanyi senior Titiek Puspa terdengar. Tidak lama kemudian, sang legenda muncul menyanyikan lagu tema utama film Tiga Dara yang berjudul sama. “Ini satu peristiwa, ini cerita sedih gembira,” alunan lagu Tiga Dara mengalun dari bibir Titiek.
Monita, Danilla, Anda Perdana, Mondo bergantian tampil ke atas panggung. Musik pun lalu berganti ke tempo cepat dengan irama khas Melayu. Bonita & the hus Band membawakan lagu Joget Ceria, disusul Nesia Ardi yang menyanyikan ulang lagu Letnan Hardy. Suasana era 1950-an semakin terasa ketika cuplikan beberapa adegan film Tiga Dara ditampilkan.
Mengenakan gaun hitam, Tara Basro lalu terlihat berjalan ke tengah panggung dan langsung menyanyikan lagu berjudul Nomor Dua, ciptaan sutradara Nia Dinata. Tidak berlama-lama dalam nuansa kekinian, Deredia kemudian hadir membawakan Lagu Gembira. Dilanjutkan penampilan Anda Perdana yang mampu memberi nyawa berbeda pada lagu Tamasya.
Pelatih vokal ternama, Indra Aziz dan Danilla lalu mengambil alih panggung dengan berduet mereka membawakan lagu Pilih Menantu. Dengan apik keduanya menyajikan sedikit adegan dalam film Tiga Dara. Uniknya lagi, Indra bernyanyi dengan bermacam-macam jenis suara seakan ingin menghadirkan kesan beberapa orang berbeda.
Setelah berduet, Indra dan Danilla tampil bergantian menyanyikan lagu Siapa Namanya dan Bimbang Tanpa Pegangan. Diteruskan penampilan Reuben Elishama yang menyanyikan lagu Semesta Punya Cara. Lagu dalam soundtrack Tiga Dara diaransemen tanpa mengurangi kesan pop retro, menyadarkan kita bahwa perjalanan musik Indonesia sangat panjang.
Konser 60 Tahun Tiga Dara adalah awal bersejarah yang semoga diikuti pergerakan kolektif lain untuk kembali merawat akar budaya pop Indonesia. Karena tanpa itu, kita tidak akan mengenal apa yang terjadi di industri hiburan Indonesia puluhan tahun lalu. Cerita kejayaan film atau musik Indonesia akan terdengar seperti mitos tanpa upaya penyelamatan Ahmad Sahroni