Kasus perampokan sadis di Pulomas tentu masih segar dalam ingatan masyarakat Indonesia. Banyak yang mengutuk tindakan sadis para perampok yang menyekap 11 korban dalam ruang kamar mandi yang sempit. Akibat penyekapan tersebut, enam korban kehilangan nyawa karena kekurangan oksigen, korban meninggal tersebut termasuk kepala keluarga dan kedua putrinya.
Polisi terus melakukan pengejaran para pelaku. Berbekal dari CCTV yang terpasang di rumah mewah tersebut, polisi dapat mengenali para pelaku. Minggu pagi bertepatan dengan tahun baru, polisi berhasil mengamankan Ridwan Sitorus. Ridwan berhasil ditangkap di Pool Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) di Medan, Sumatera Utara. Dengan tertangkapnya Ridwan, berarti seluruh pelaku perampokan sadis Pulomas berhasil diamankan polisi.
[Image Source]
Ridwan Sitorus merupakan salah satu pelaku yang yang bertanggung jawab atas meninggalnya para korban. Dari rekaman CCTV yang ada di rumah korban, bisa diketahui jika Ridwan dengan keji menyeret rambut Diona Arika dari lantai menuju lantai dasar. Ridwan juga menodongkan pistol sambil sesekali memukul Diona dengan pistol tersebut. Diona lantas dimasukkan ke dalam kamar mandi sempit bersama 10 korban lainnya.
Ridwan yang begitu sadis dan berhasil menghabisi enam nyawa korban tersebut rupanya masih memiliki rasa takut. Hal tersebut terbukti sesaat polisi berhasil menangkapnya. Setelah tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah Minggu kemarin, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menggelar konferensi pers. Ridwan Sitorus tampak menundukkan kepala saat konferensi pers. Saat meninggalkan tempat, diketahui ia meninggalkan genangan air di lantai tempatnya berdiri. Saat dikonfirmasi, polisi mengatakan jika air kencing tersebut merupakan milik si perampok sadis Pulomas. Ridwan Sitorus terkencing dicelana selama konferensi pers berlangsung.
“Ya, itu kencingnya tersangka. Mungkin dia ketakutan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Ahmad Sahroni