Hamish Daud harus menerima kenyataan bila pernikahannya dengan seorang wanita harus ditunda karena calon ibu mertuanya merupakan seorang agen rahasia yang telah melakukan penculikan terhadap beberapa banker dunia. Cerita di atas merupakan sedikit bocoran dari alur cerita film terbaru garapan sutradara Danial Rifky, Spy in Love.
Putra (Hamish Daud) ingin menikahi seorang wanita bernama Pevita (Siti Soleha) yang tak lain adalah anak dari Fariza (Nasha Aziz) yang ternyata merupakan penjahat lintas negara. Hamish sendiri mengaku tak mau terlalu membocorkan isi dalam film yang dia mainkan ini. “Saya nggak mau terlalu membocorkan ya. Yang jelas film ini akan menarik untuk ditonton,” kata Hamish Daud di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Disandingkan dengan aktor senior tentunya memberi tantangan sendiri bagi pria berdarah Australia ini. “Tidak ada kesulitan dalam mengimbangi akting lantaran dari awal kita sudah dekat banget. Satu kamar selama syuting 10 hari selalu curhat. Kita sudah seperti sahabat benaran. Sudah masuk dalam karakter masing-masing” ucapnya.
Hamish memang mengaku tertarik dengan film yang diproduksi oleh dua negara, Indonesia dan Malaysia ini lantaran Ray Sahetapy. Pria yang dikabarkan tengah dekat dengan Nadine Chandrawinata ini mengaku sebagi penggemar Ray Sahetapy. Selain itu, Hamish juga menilai Ray sebagai sosok senior yang tak pernah pelit dalam berbagi ilmu. Dia tak jarang mendapat banyak masukan dari Ray selama menjalani proses syuting.
“Dari awal, saya tertarik untuk main di film ini karena lawan main saya Ray Sahetapy. He’s a legend, you know? Dan saya juga bisa bergabung dengan pemain-pemain lain yang bagus . Begitu juga dengan directornya, Danial Rifki. Semuanya enak. Dari awal, feelingnya kompak. Jadi kayak keluarga. Langsung dapat chemistry sejak awal. Itu yang penting,” tutupnya.
Selain Hamis Daud, Ray Sahetapy, Siti Soleha, Nasha Aziz, film ini juga turut dibintangi aktor dan aktris dari Indonesia dan Malaysia. Film Spy in Love tersebut mengambil lokasi syuting di Penang, Malaysia yang memiliki keindahan alam memukau. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Dwitasari tersebut rencananya akan mulai ditayangkan di dua negara sekaligus, Indonesia dan Malaysia pada September 2016 mendatang Ahmad Sahroni