maia estianty
Berita Selebritis – Siapa yang tak mengenal Maia Estianty? Janda sukses yang satu ini memang sangat bisa dijadikan panutan. Meski prahara rumah tangga yang berujung perceraian pernah sangat menghancurkannya, Maia bisa membuktikan bahwa ia masih bisa bangkit dari kegagalan tersebut.
Cobaan berat dalam perjalanan hidup seorang Maia Estianty memang diakui Maia sempat membuat dirinya depresi, dan trauma. Namun, ia tidak membiarkan dirinya ikut karam seperti yang terjadi pada keluarga harmonisnya dan karirnya. Banyak hal yang bisa kita contoh dari Maia, yang membuatnya menjadi JUARA sejati seperti saat ini. Apa saja?
Masih Mau Satu Panggung Dengan Ahmad Dhani Demi Anak
Semenjak bercerai, pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty ini memang masih belum berbaikan. Pernah menikah selama 14 tahun, tak membuat salah satu dari mereka untuk mengalah dan berkomunikasi dengan baik lagi. Dhani mengaku, komunikasi terakhir dengan ibu dari anak-anaknya ini adalah saat ia menalaknya lewat pesan singkat. Satu-satunya alasan bagi Maia Estianty mau berdekatan lagi dalam satu ruangan dengan mantan suami yang sudah menyakitinya tersebut adalah anak-anaknya.
Terlihat dua kali Maia menurunkan egonya, yaitu saat Dul, anak bungsu mereka mengalami kecelakaan. Mau tidak mau, Maia yang terus mendampingi Dul di rumah sakit, harus bertemu juga dengan mantan suaminya, juga dengan Mulan, mantan rekan yang sekarang jadi istri dari Ahmad Dhani. Pun saat ulang tahun Al yang ke 17. Maia tampak satu panggung dengan Dhani dan ketiga anaknya. Ah, demi anak, ibu memang akan berkorban apapun.
Tidak Mengusik Kehidupan Ahmad Dhani Dengan Keluarga Barunya
Siapapun pun tidak bisa membayangkan seberapa sakit hatinya menjadi seorang Maia Estianty. Bagaimana tidak, keluarga harmonisnya tiba-tiba harus berantakan dikarenakan suaminya tergoda oleh temannya sendiri. Belum cukup sampai di situ, Maia sempat diusir keluar dari rumah oleh lelaki yang selama ini selalu dia perjuangkan. Maia mengaku bahwa percereaian dan perpisahan dengan anak-anaknya sempat membuatnya sangat hancur.
Namun, bagaimana pun sakitnya hati Maia, namun Maia tidak pernah mengganggu Dhani dan keluarga barunya. Meski mungkin ia merasa hidup ini tidak adil saat melihat, mantan sahabatnya bersanding dengan mantan suami bersama ketiga anak-anaknya, di rumah yang dulu adalah rumahnya. Dengan sangat elegan, Maia memilih untuk bersikap selayaknya bagaimana seorang wanita bermartabat. Maia menyatakan bahwa bentuk maaf yang ia beri pada Mulan adalah dengan cara tidak menganggu rumah tangga mantan suaminya dengan Mulan tersebut.
Tegar dan Gigih Berjuang Demi Anak-Anak
Fase perceraian merupakan fase terpahit yang terjadi dalam hidup seorang Maia Estianty. Maia pun menyatakan bahwa ia merasa sangat hancur hingga kehilangan tujuan hidup. Seorang teman dari Maia yang menyatakan bahwa Maia merasa sakit fisik dan batin, hingga badannya sangat kurus. Hampir setahun Maia tidak melakukan kegiatan apapun, dikarenakan fisik dan hatinya belum juga pulih.
Dorongan dari keluarga dan teman-teman yang menyayangi Maia lah yang akhirnya membantu Maia bangkit lagi dari kejatuhan. Bangkitnya Maia ditandai dengan lahirnya Duo Maia, group vocal baru yang menggaet Mey Chan sebagai partner barunya. Sukses sebagai musisi, Maia mulai terjun ke bidang bisnis. Instingnya yang kuat, membuat Maia berhasil membesarkan beberapa penyanyi. Tak puas, Maia juga mulai berbisnis di bidang fashion dan kecantikan, juga properti. Bahkan kini bisnis Maia sudah merambah skala internasional. Satu yang menjadi motivasinya, Maia ingin menabung untuk anak-anaknya.
Tidak Berseteru Dengan Ahmad Dhani dan Memilih Mengalah
Salah satu efek dari perceraian yang sangat menyiksa Maia adalah dijauhkan ia dari ketiga buah hatinya. Selain diusir dari rumah sendiri, Dhani membuat larangan keras bagi Maia bertemu dengan anak-anaknya. Pertengkaran Maia dan Dhani berebut anak-anak, bahkan disaksikan sendiri oleh ketiga anak-anaknya. Hal ini lah yang membuat Maia akhirnya berpikir ulang. Ia tidak ingin hal ini berakibat buruk pada psikologis anak-anaknya.
Maia akhirnya memilih mengalah untuk menang beberapa langkah. Maia sangat yakin bahwa nanti, dengan kerja semesta, dan restu alam, serta keadilan Tuhan, ketiga anaknya akan kembali pada ibunya. Setelah beberapa tahun pasca perceraian, seiring dengan semakin besarnya Al, El, dan Dul, mereka bisa berpikir dan melakukan apa yang diinginkan. Kini, Al, El, dan Dul bisa bebas mendatangi ibunya kapan pun mereka mau. Saat ini, Maia merasa hidupnya sudah baik-baik saja, dan ia mulai memfokuskan diri untuk memperbaiki hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta.
Well, banyak sekali hal positif yang bisa kita bisa contoh dari sikap kuat Maia dalam menghadapi cobaan. Maia menunjukkan bahwa badai pasti berlalu. Setuju, kan? We love you, Bunda Maia!..
